Pelaksanaan Pelatihan Mandiri Merdeka Belajar di SMPN 2 Susut
Pada kegiatan aksi nyata Pelatihan
Mandiri Merdeka Belajar
ini saya memilih
kegiatan menyebarkan pemahaman
Merdeka Belajar kepada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Susut. Alasan saya menyebarkan pemahaman Merdeka Belajar
kepada siswa karena hakikat dari Merdeka Belajar ialah pendidikan yang berorientasi pada anak dimana anak sebagai siswa
tidak hanya sebagai objek dalam proses
belajar tetapi juga subjek yang memiliki peran aktif dalam berlangsungnya
pembelajaran. Oleh karena itu,
anak-anak sebagai siswa harus mengetahui apa yang dimaksud dengan Merdeka
Belajar tersebut dan apa
pentingnya bagi mereka.
Kegiatan aksi nyata menyebarkan
pemahaman Merdeka Belajar kepada siswa ini saya lakukan melalui media video yang dapat disimak siswa secara daring.
Setelah menyimak video tentang Merdeka Belajar, siswa mengisi form
refleksi pada link Google Form maupun link Padlet yang saya bagikan
melalui WhatsApp Group setiap kelas.
Media Google Form untuk kegiatan refleksi
siswa setelah menyimak
video Merdeka Belajar
Link Padlet untuk refleksi Merdeka
Belajar dan beberapa
respon siswa
Dari kegiatan aksi nyata menyebarkan
pemahaman Merdeka Belajar
yang saya lakukan ini, siswa
cukup antusias dan memberikan respon positif. Siswa juga menyampaikan bahwa ada
beberapa hal yang baru mereka sadari
setelah menyimak video Merdeka Belajar yang saya berikan, diantaranya tentang miskonsepsi terkait belajar dimana
siswa menganggap bahwa proses belajar berada di bawah kendali penuh guru dan siswa berada pada posisi menerima dan
mengikuti alur pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Padahal
sejatinya siswa juga memiliki kendali
dan kontribusi dalam proses belajar yang ditandai dengan kesepakatan
antara guru dan siswa terkait tujuan pembelajaran, pilihan cara proses pembelajaran dan refleksi
pembelajaran. Siswa juga menyadari bahwa tindakan nyata yang menjadi wujud Merdeka Belajar bisa
dilihat dari hal sederhana seperti belajar secara mandiri saat guru tidak ada di kelas
dan mengetahui kekurangan maupun kelebihan dirinya.
Refleksi Aksi Nyata: Merdeka Belajar
untuk Siswa
Dari kegiatan aksi nyata ini, saya
memperoleh kesempatan untuk mengasah pemahaman saya terkait Merdeka Belajar serta membagikannya kepada siswa saya.
Merdeka Belajar disini bukan berarti guru
memberikan kebebasan penuh untuk
siswa melakukan proses belajar. Akan tetapi, Merdeka Belajar ialah proses belajar dimana siswa diberi kebebasan
melalui kesepakatan bersama dengan guru terkait tujuan pembelajaran, cara proses belajar
dan refleksi pembelajaran yang akan dilakukan. Dengan kata lain, guru sebagai penuntun yang senantiasa memberi
tuntunan dan arahan agar siswa tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya dalam prosesnya
belajar sehingga siswa dapat menemukan kemerdekaannya dalam
belajar.
Saya juga makin memahami bahwa tugas guru bukan hanya sebagai pengajar yang menyampaikan materi di kelas kepada siswa tetapi juga sebagai pendidik yang mampu menuntun tumbuh kembang siswa sesuai kodratnya, tidak hanya secara intelektual tetapi juga perilaku dan budi pekerti. Sebagai guru, saya harus memahami bahwa setiap siswa saya ialah individu berbeda dengan keunikannya masing-masing yang tidak dapat disamakan satu dengan lainnya. Karenanya, saya harus terus belajar dan mengembangkan diri sebagai guru agar mampu melihat apa kebutuhan setiap siswa saya dan menuntun mereka sesuai dengan kodratnya masing-masing. Perubahan juga harus saya lakukan dalam proses pembelajaran yang selama ini saya terapkan, baik dari metode maupun fokus pembelajaran yang selama ini lebih bertumpu pada penguasaan kemampuan kognitif menjadi pembelajaran bermakna yang holistik dan kontekstual. Meskipun akan memakan waktu dan tidak dapat berlangsung dengan cepat, namun perubahan menuju Merdeka Belajar ini perlu dilakukan walaupun dengan perlahan-lahan.
#smpn2susut
0 komentar:
Post a Comment