Memotifasi Menjadi Guru Penggerak
Apa yang memotivasi Anda menjadi Guru Penggerak? Apa yang Anda lakukan dalam
mewujudkan motivasi tersebut?
4.0 atau sering disebut
era digital saat ini sangat pesat. Perkembangan ini mempengaruhi semua aspek kehidupan termasuk lembaga-lembaga
sosial. Kemampuan dalam melakukan penyesuaian
(adjustment) terhadap tuntutan era digital menjadi tantangan besar.
Pendidikan sebagai salah satu lembaga vital suatu bangsa
harus melakukan perubahan progresif sesuai perkembangan zaman.
Pendidikan
diharapkan dapat mewujudkan cita-cita bangsa sesuai amanat Undang-Undang Dasar 1945 untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa. Dalam UUD 1945 Pasal 31 Ayat 1-2 dan Pasal 32 secara tegas mengatur
tentang pendidikan. Berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 bahwa pendidikan merupakan
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.
Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan di tengah perkembangan zaman yang semakin
modern pada era digital saat ini, peningkatan kompetensi guru harus
terus diupayakan guna menghadirkan
pembelajaran yang berkualitas. Dalam hal ini guru menjadi ujung tombak dalam mencapai tujuan pendidikan. Untuk itu
kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru yakni kompetensi profesional, pedagogi,
kepribadian, dan sosial,
harus mampu diimplementasikan dalam lingkungan
sekolah.
Faktanya,
tidak semua guru dapat menjalankan semua kompetensi secara proporsional.
Keempat kompetensi yang mestinya
harus dimiliki dan dijalankan namun berbanding terbalik dengan kondisi riil di lapangan saat ini. Tidak
sedikit guru fokus mengajar atau menyampaikan materi pembelajaran namun mengabaikan kompetensi lainnya seperti
kepribadian dan sosial. Sehingga guru terkesan
bersikap acuh terhadap
perkembangan peserta didik. Untuk itu, dibutuhkan elemen-elemen penggerak dalam pendidikan untuk mendorong guru sebagai ujung tombak menjadi lebih tajam menyelesaikan
persoalan pendidikan saat ini, terutama di tengah situasi pandemi Covid-19 yang belum usai. Hal
inilah yang menjadi motivasi mendasar penulis untuk mengikuti program Guru Penggerak dengan harapan dapat menjadi
penggerak untuk diri sendiri, terlebih lagi penggerak bagi guru-guru yang lainnya dalam meningkatkan kompetensi diri.
Meski
demikian, menjadi penggerak bagi orang lain memanglah bukan perkara mudah,
namun hal ini akan menjadi tantangan
yang luar biasa dan menjadi sebuah kebanggaan tersendiri ketika mampu menggerakkan orang lain menjadi
lebih baik. Menurut
penulis, kuncinya cukup sederhana
yakni meningkatkan intensitas interaksi melalui program-program berbagi melalui konsep kolaborasi dengan para guru
lainnya. Hal ini sangat dimungkinkan dapat meningkatkan gairah mengajar dan
mendidik generasi bangsa.
Dengan
program sederhana tersebut akan banyak pengalaman dan ilmu-ilmu baru yang
diperoleh dan dapat diterapkan di
sekolah masing-masing. Penulis meyakini bahwa setiap orang memiliki kapasitas
dan kapabilitas untuk dieksplorasi. Permasalahannya adalah kemauan dari setiap individu
untuk berkreasi dan berinovasi
masih minim dan perlu didorong untuk berkembang.
Selain motivasi
yang telah dipaparkan di atas, motivasi
lainnya yang mendorong
penulis mengikuti program
Guru Penggerak adalah ilmu dan pengalaman baru yang langka dan berharga.
Terlebih lagi pemerintah sangat gencar mensosialisasikan berbagai manfaat dan keuntungan menjadi guru penggerak untuk masa yang
akan datang.
kelebihan yang mendukung peran Anda sebagai Guru Penggerak? Jelaskan alasannya dan berikan contohnya
Selain
motivasi yang kuat, kelebihan-kelebihan lainnya yang penulis miliki untuk
mendukung peran sebagai Guru
Penggerak nantinya, seperti penghargaan dan berbagai pelatihan-pelatihan teknis
dan non teknis di bidang pendidikan yang pernah diikuti dan lulus, diantaranya:
1.
Menjadi Finalis Olimpiade Guru Nasional (OGN) Tahun
2019 mata pelajaran Sosiologi yang
diselenggarakan oleh Direktur Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, Direktorat Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. OGN berlangsung di Atlit Century
Hotel, Senayan Jakarta
pada 29 April s.d 3 Mei 2019.
2.
Sekolah mendapatkan piagam penghargaan atas
partisifasi aktif dan pengimbasan yang dilakukan
oleh penulis sebagai peserta pada Program Guru Belajar dan Berbagi Seri Asesmen Kompetensi Minimum. Kegiatan ini
diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 1 Maret
2021 secara daring/online melalui Portal Guru Belajar dan Berbagi
Kemendikbudristek (https://ayogurubelajar.kemdikbud.go.id/).
3.
Bimbingan Teknis Kurikulum 2013 Bagi Guru Madrasah
sebagai peserta yang diselenggarakan
oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lombok Timur. Bimbingan Teknis
dilaksanakan pada 25 - 27
Nopember 2013 bertempat di MTsN.
Model Selong.
4.
Pendidikan dan Pelatihan Teknis Substantif
Peningkatan Kompetensi Administrasi Pembelajaran
Bagi Guru di Lingkungan KKM MA Anjani Kementerian Agama Kabupaten sebagai peserta yang diselenggarakan oleh Balai
Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan
Denpasar Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama. Kegiatan ini dilaksanakan pada 26 Februari
s.d 4 Maret 2015 bertempat di Selong, Lombok
Timur.
5. Pendampingan
Pemanfaatan TIK untuk Pendidikan bagi Guru SMA, SMK, dan SLB di Kabupaten Lombok Tengah sebagai peserta
yang diselenggarakan oleh Balai Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (BTIKP) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi NTB. Kegiatan ini diselenggarakan pada 15 s.d 17 Februari
2018 bertempat di Praya, Lombok Tengah.
6.
Fasilitasi Pemanfaatan TIK (Pembuatan E-Modul) bagi
Guru SMA se-Nusa Tenggara Barat
Angkatan I sebagai peserta yang diselenggarakan oleh Balai Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (BTIKP) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
NTB. Kegiatan ini dilaksanakan
pada 25 s.d 27 Februari 2019 bertempat di Mataram Square Hotel, Mataram.
7.
International Seminar dengan tema "Pelatihan
dan Penulisan Jurnal Internasional Untuk Guru Sekolah
Menengah" sebagai peserta
yang diselenggarakan oleh Direktur Pembinaan
Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, Direktorat Jenderal Guru
dan Tenaga Kependidikan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Kegiatan ini dilaksanakan pada 2
Mei 2019 bertempat di Atlet Century Hotel, Senayan Jakarta.
8.
Webinar dengan tema "Blended Learning dalam
Pembelajaran Sosiologi: Tips Meramu Kombinasi
Aktivitas Belajar Daring yang Tepat" Tahap 2 sebagai peserta yang diselenggarakan oleh PPPPTK PKn dan IPS. Kegiatan ini dilaksanakan pada 4 Juni 2020 secara
daring/online melalui Zoom Meeting.
9. Bimbingan Teknis (Bimtek) Program Guru Belajar Seri Assesmen Kompetensi Minimum sebagai peserta yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kegiatan ini dilaksanakan pada 8 - 12 Februari 2021 secara daring/online melalui Portal Guru Belajar dan Berbagi Kemendikbudristek
10. Webinar "Peran
Pramuka Dalam Pembentukan Karakter Siswa" sebagai peserta yang diselenggarakan oleh Universitas Pendidikan Mandalika (Undikma) Mataram.
Kegiatan ini dilaksanakan pada 23 Februari
2021 secara daring/online melalui Zoom Meeting.
11. Pelatihan pada Program Guru Belajar dan Berbagi Seri Semangat Guru: Kemampuan Nonteknis Dalam Adaptasi Teknologi sebagai peserta yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Kegiatan ini dilaksanakan pada 21 Juni - 25 Agustus 2021 secara daring/online melalui Portal Guru Belajar dan Berbagi Kemendikbudristek
12. Peningkatan
Kompetensi Guru dalam Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK) Level Literasi - Provinsi NTB sampai dengan
level 4 (lever terakhir) sebagai peserta yang
diselenggarakan oleh Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan
dan Kebudayaan. Kegiatan ini
dilaksanakan sejak pada 20 Maret 2019 hingga 21 Oktober 2020 secara daring/online melalui Portal Sistem
Informasi Manajemen Pelatihan Berbasis TIK
(SimpaTIK) di https://simpatik.belajar.kemdikbud.go.id/. Atas prestasi ini,
penulis dinobatkan sebagai
Sahabat Rumah Belajar (SRB) Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Berikan contoh perubahan, inovasi, pemberdayaan, gerakan, atau lainnya yang memberikan dampak nyata berdasarkan inisiatif Anda sendiri. Apa yang mendorong Anda melakukan hal tersebut? (Jawaban Anda harus mencakup waktu kejadian, dampak atas inisiatif Anda, upaya yang Anda lakukan agar inisiatif tersebut terlaksana, peran Anda dan pihak lain yang terlibat bila ada)
Mengikuti program
Guru Penggerak merupakan
kesempatan yang sangat berharga. Dalam program
ini seorang guru mendapatkan berbagai macam manfaat dan keuntungan untuk masa depan yang lebih baik. Untuk menjadi guru
penggerak yang profesional maka seorang guru harus mampu memberikan contoh perubahan, inovasi,
pemberdayaan, gerakan, atau lainnya yang memberikan
dampak nyata berdasarkan inisiatif sendiri. Selain itu, faktor yang mendorong
guru melakukan hal tersebut harus mampu diidentifikasi dengan baik.
Dalam
kaitannya dengan hal tersebut, penulis dalam melaksanakan tugas dan
tanggungjawab sebagai guru di satuan pendidikan telah melakukan beberapa
upaya untuk meningkatkan kemampuan guru terutama dalam hal membuat laporan hasil
penilaian peserta didik berbasis aplikasi
excel. Penulis terus berupaya memperkenalkan dan memanfaatkan aplikasi kepada
para guru lainnya.
Upaya ini dilakukan penulis
murni untuk berbagi
dengan para guru lainnya dalam rangka mengefisiensikan pekerjaan. Aplikasi ini
bukan hak cipta penulis namun pengembangan pada beberapa instrumen penilaian dilakukan untuk melengkapi form
penilaian yang ada. Bimbingan intens
dilakukan untuk memberikan pemahaman dan penguasaan terhadap sistem kerja
aplikasi tersebut. Dengan
adanya aplikasi pengolahan nilai ini dapat mempermudah sistem pelaporan hasil
penilaian oleh guru.
Di satuan pendidikan tempat penulis mengajar
yakni SMAN 1 Pringgarata, aplikasi
ini merupakan hal baru bagi
para guru dan tenaga kependidikan. Sehingga antusiasme sebagian para guru sangat bagus dalam mempelajari dan
mendalami sistem kerja dari aplikasi tersebut. Hal ini menjadi inovasi baru di SMA Negeri 1 Pringgarata. Selain
memperkenalkan aplikasi pengolahan nilai, penulis
juga aktif memberikan pendampingan dalam penyusunan program kerja pembelajaran kepada beberapa guru. Dengan pengenalan aplikasi dan pendampingan yang penulis lakukan
sangat berdampak positif terhadap kemajuan pada diri guru maupun pada aspek managemen
sekolah.
Meski status
penulis hanya sebagai
guru honorer tanpa
menjabat posisi penting
di sekolah, namun
aktifitas pengembangan diri maupun kelompok
intens dilakukan dengan sukarela. Pendampingan yang dilakukan penulis
fokus pada bidang yang ditekuni
dan sesuai dengan
kompetensi yang dimiliki berdasarkan penghargaan dan pelatihan-pelatihan
yang pernah diikuti. Selain itu,
berbekal pengalaman mengikuti kegiatan Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK) hingga level terakhir (level 4) sekaligus
menjadi Sahabat Rumah Belajar Kemendikbud untuk Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tahun 2020, penulis meyakini
bahwa hal tersebut dapat menjadi
modal awal untuk melakukan berbagai inovasi maupun gerakan-gerakan pemberdayaan terkait
pembelajaran berbasis teknologi.
Inovasi
lainnya yang pernah penulis lakukan yakni berhasil membawa ekstrakurikuler
gerakan pramuka sebagai juara harapan
II tingkat nasional mewakili provinsi NTB usai melalui berbagai tahapan
seleksi dari tingkat
kecamatan, kabupaten, dan provinsi. Event tersebut merupakan
Lomba Gugus Depan (LGU) Unggul dan Kepak 2019. Saat ini penulis
ditugaskan pada ekstrakurikuler lain yakni ekstrakurikuler
jurnalistik. Ekstrakurikuler ini baru didirikan pada tahun pelajaran 2021/2022. Untuk itu dibutuhkan inovasi,
gerakan, maupun pemberdayaan guna meningkatkan prestasi.
Terakhir,
ekstrakurikuler ini berhasil meraih juara I penulisan berita dalam kegiatan
Jambore Jurnalistik Siswa SMA/MA/Sederajat Tahun 2021 tingkat
Provinsi Nusa Tenggara
Barat. Prestasi ini merupakan prestasi
perdana dan keikutsertaan yang pertama kalinya.
Bersaing dengan
sekolah-sekolah unggulan di seluruh provinsi NTB merupakan tantangan yang luar
biasa dan membutuhkan kegigihan dan
strategi jitu untuk dapat memenangkan kompetisi. Dengan pengalaman yang baru tentu siswa/siswa juga membutuhkan dorongan
moril dan mental yang kuat.
Berangkat dari uraian di atas, penulis
merasa pelu dan harus terlibat
secara intensif dalam berbagai program-program pemerintah terkait
pendidikan, salah satunya
program Guru Penggerak. Program Guru Penggerak
merupakan salah satu program unggulan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi. Dengan program ini semua guru di seluruh Indonesia
mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengembangkan kompetensi diri dan sekaligus sebagai
penggerak bagi para guru lainnya untuk meningkatkan profesionalisme di
bidangnya.
Untuk
menjadi bagian dari Guru Penggerak, seorang guru harus memiliki motivasi yang
kuat dan kelebihan-kelebihan yang
dapat mendukung perannya sebagai Guru Penggerak. Dengan motivasi dan keinginan untuk berkembang yang kuat
akan menjadi dasar yang paling fundamental dalam keberhasilan sebagai Guru Penggerak dengan maksimal. Dalam hal
ini, sebagaimana yang telah diuraikan
sebelumnya bahwa penulis memiliki motivasi yang tinggi dalam mengikuti kegiatan Program
Guru Penggerak.
Selain
motivasi yang kuat, kelebihan-kelebihan lainnya yang penulis miliki menjadi
modal awal yang baik untuk mendukung
peran sebagai Guru Penggerak nantinya, seperti penghargaan dan berbagai
pelatihan-pelatihan teknis dan non teknis bidang pendidikan. Dengan berbagai penghargaan mengikuti kompetisi dan pengalaman-pengalaman mengikuti
pelatihan baik di tingkat
kabupaten hingga internasional diharapkan dapat menjadi pertimbangan panitia
seleksi Calon Guru Penggerak tahun 2021 untuk menerima penulis
sebagai Guru Penggerak. Hal tersebut juga diharapkan dapat menjadi pendukung
dalam menjalankan peran sebagai Guru Penggerak nantinya.
Tidak
dipungkiri bahwa pentingnya pengalaman sebagai pendukung dalam menjalankan
peran sebagai Guru Penggerak tidak
terlepas dari perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) serta arus Informasi di era
Revolusi 4.0 atau sering disebut era digital saat ini sangat pesat. Perkembangan ini mempengaruhi semua aspek kehidupan
termasuk lembaga-lembaga sosial.
Kemampuan dalam melakukan penyesuaian (adjustment) terhadap
tuntutan era digital
menjadi tantangan
besar. Pendidikan sebagai
salah satu lembaga
vital suatu bangsa harus melakukan
perubahan progresif sesuai perkembangan zaman.
Berinteraksi dengan orang lain terkadang dapat menjadi sebuah
tantangan. Ceritakan kesulitan yang
Anda alami saat bekerja sama dengan pihak lain (misalnya rekan sejawat, pimpinan di sekolah, orangtua, wali murid,
keluarga, komunitas, perangkat desa, tokoh masyarakat,
pemuka agama, instansi, maupun lainnya) guna menimbulkan kesadaran dan kesediaan agar mereka berkomitmen membantu Anda mencapai tujuan bersama.
Kapan waktu kejadiannya? Situasi apa yang Anda
hadapi saat itu? Pihak mana saja yang Anda minta untuk bekerja sama dan mengapa?
Gambarkan secara jelas!
Untuk mencapai
tujuan bersama dibutuhkan komitmen bersama melalui
komunikasi yang intensif.
Faktanya, membangun komunikasi satu arah yang efektif tidak semudah yang dibayangkan. Dibutuhkan pendekatan dan kesepahaman bersama terkait tujuan yang akan dicapai.
Kesulitan dalam membangun komunikasi pasti terjadi termasuk yang saya alami
sendiri. Sebagai contoh ketika saya
ditugaskan sebagai koordinator penilaian dalam kegiatan evaluasi kinerja (evakin) kepala sekolah tahun 2021
tepatnya pada bulan Oktober ini, penulis sedikit kesulitan dalam mengarahkan anggota yang notabane guru dengan
status PNS, sementara saya sendiri
masih honorer. Tidak sedikit para guru yang terlihat acuh terhadap koordinasi
yang saya lakukan. Hal ini cenderung
menghambat proses persiapan dan pengumpulan data hasil penilaian sebagai
bahan evakin kepala sekolah 2021. Meski demikian, berbagai upaya tetap dilakukan guna optimalisasi
persiapan evakin itu sendiri.
Kesulitan apa saja yang Anda hadapi saat bekerja sama? Adakah penolakan ataupun kegagalan yang Anda hadapi dalam situasi tersebut? Bagaimana respon Anda dalam situasi tersebut? Upaya apa yang Anda lakukan untuk tetap fokus mencapai tujuan yang telah direncanakan
Secara
umum, kesulitan dalam bekerja sama dengan pihak lain tidak terlalu berat karena
saya sendiri termasuk pribadi yang suka berkolaborasi dan terbuka dengan pendapat orang lain. Sehingga jika pun terjadi penolakan
terhadap ide dan gagasan yang saya berikan merupakan hal yang wajar dalam sebuah tim. Yang terpenting adalah tujuan bersama
dapat tercapai, baik dengan
ide saya sendiri maupun dengan ide dari orang lain yang sekiranya lebih bagus.
Bagi saya, ide terbaik dapat muncul dari mana saja dan dari siapa saja.
Untuk
itu, tugas kita adalah melaksanakan suatu program yang telah disepakati bersama
dengan baik guna mewujudkan hasil
kerja yang sesuai dengan perencanaan awal. Keberhasilan sebuah program bukan terletak pada kualitas ide
melainkan akan bergantung pada kualitas kerja. Dengan demikian, orientasi kerja bagi saya adalah proses dan hasil. Pada prinsipnya keberhasilan program
merupakan keberhasilan bersama dan begitu juga sebaliknya. Saya meyakini bahwa cara-cara
seperti ini akan berdampak
positif terhadap keberlangsungan
suatu organisasi.
Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mendapatkan komitmen dari berbagai pihak untuk bekerja sama
Sebagaimana yang telah saya uraikan sebelumnya bahwa untuk mencapai
tujuan bersama dibutuhkan komitmen bersama melalui
komunikasi satu arah yang intensif.
Faktanya, membangun komunikasi
satu arah yang efektif tidak semudah yang dibayangkan. Dibutuhkan pendekatan dan kesepahaman bersama
terkait tujuan yang akan dicapai.
Kesulitan dalam membangun
komunikasi pasti terjadi termasuk yang
saya alami sendiri.
Untuk
itu, upaya terpenting yang saya lakukan dalam mencapai komitmen dengan berbagai pihak dalam bekerja sama adalah upaya
persuasif. Upaya ini saya yakini lebih efektif dalam mengatasi berbagai kesulitan dalam mencapai kesepakatan bersama.
Memberikan pemahaman yang jelas dan
dengan cara yang sederhana terkait
sistem kerja dan tujuan akhir akan lebih mudah
diterima oleh berbagai pihak mana pun, termasuk dari latar belakang status
sosial yang lebih tinggi dalam struktur organisasi.
Selain itu, upaya merangkul, mengakomodir, dan memfasilitasi berbagai kepentingan atau kebutuhan
anggota dengan baik akan mempengaruhi tingkat motivasi kerja para pihak yang terlibat semakin tinggi. Pada dasarnya
adalah membangun transparansi dalam bekerja sehingga dapat meminimalisir kesalahpahaman dalam bekerja sama.
Perlakukan yang adil bagi setiap anggota
juga tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan. Secara psikologi setiap orang
memiliki karakteristik yang berbeda-beda maka pendekatan dan perlakuan yang diberikan harus
proporsional. Dalam bekerja sama harus menghidari perlakukan-perlakukan
yang berbau SARA. Hal ini seringkali terabaikan oleh para pemangku
kebijakan sehingga membuat
organisasi menjadi tidak sehat.
Bagaimana hasilnya
Setelah
menerapkan langkah-langkah persuasif, meningkatkan intensitas komunikasi satu
arah untuk membangun kesepahaman bersama,
mengakomodir berbagai kepentingan anggota, memberikan
motivasi, perlakukan yang adil bagi seluruh pihak dan menghidari SARA dalam kerja tim ternyata berhasil membangun
kolaborasi yang efektif dan mempercepat proses kerja sama. Antusiasme para pihak dalam membangun komitmen bersama
nampak dari proses yang cepat dan
hasil yang memuaskan. Sebagai contoh, saat ini saya tidak lagi kesulitan dengan
data yang saya butuhkan dalam
persiapan evakin 2021. Sebagian besar para guru memberikan support yang
bagus dalam memenuhi tuntutan kerja.
Permasalahan, tantangan, situasi yang kompleks adalah kondisi umum yang
ditemui dalam menjalankan pekerjaan. Berikan
contoh pengalaman Anda dalam menghadapi situasi yang paling menantang, kompleks atau sulit saat menjalankan tugas
Kapan waktu kejadiannya? Permasalahan, tantangan,
atau kompleksitas apa yang Anda hadapi saat itu? Gambarkan secara jelas!
Setiap pekerjaan
tentu memiliki tantangan
tersendiri. Permasalahan dalam melaksanakan pekerjaan
pasti ada dengan kompleksitas masalah
yang beragam. Saya sendiri dalam
melaksanakan tugas sebagai pendidik sering mengalami hal tersebut.
Sebagai contoh, ketika saya ditugaskan
sebagai pembina ekstrakurikuler pramuka yang baru di sekolah terdapat berbagai macam masalah, seperti soliditas anggota,
sara dan prasarana yang kurang, administrasi yang berantakan hingga prestasi
yang menurun. Pada posisi ini saya merasa dihadapkan dengan
masalah yang sangat kompleks dan membutuhkan penyelesaian yang segera
dan efektif dengan strategi yang jitu.
Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk memahami situasi tersebut secara komprehensif? Peluang dan kesempatan apa saja yang Anda identifikasi dalam situasi tersebut untuk membantu Anda menghadapinya?
Dalam menghadapi situasi seperti ini tentu dibutuhkan strategi jitu. Strategi
jitu yang saya maksud
adalah dengan melakukan kolaborasi dan kerja sama dengan berbagai pihak terkait
guna membantu memahami akar
permasalahan dengan baik sehingga penanganan yang dilakukan menjadi tepat. Pihak-pihak yang cukup
mengerti dengan permasalahan ini tentu para pemangku kebijakan seperti kepala sekolah beserta jajarannya dan warga
sekolah lainnya. Selain itu, pihak yang
terkait secara langsung adalah orang-orang yang pernah terlibat dan memiliki andil di dalam ekstrakurikuler pramuka, seperti
pembina sebelumnya, pelatih, ketua, dan para anggota yang dirasa mengerti dan paham dengan permasalahan yang
sedang terjadi.
Saya
meyakini bahwa setiap permasalahan pasti ada penyelesaian. Meski di awal saya
menjabat sebagai pembina
ekstrakurikuler pramuka dengan berbagai permasalahan yang ada, saya tetap optimis
dapat menyelesaikan setiap permasalahan organisasi dan keluar sebagai
pemenang. Kompleksitas
permasalahan yang ada selalu ada celah dan peluang penyelesaian masalah seperti keinginan untuk berdiskusi secara terbuka
dari para anggota. Hal ini saya manfaatkan untuk membuka forum diskusi
guna mencari dan menyepakati solusi yang paling bijak tanpa merugikan maupun menguntungkan sebagian pihak.
Pertimbangan-pertimbangan atau alternatif apa saja yang Anda hadirkan dalam membuat keputusan
Permasalahan yang ada dalam sebuah organisasi harus dapat diselesaikan dengan baik. Dibutuhkan kebijaksanaan seorang pemimpin
dalam memberikan keputusan
yang adil bagi semua anggota.
Saya sendiri setiap keputusan atau kebijakan yang saya ambil dalam menyelesaikan berbagai permasalahan internal
organisasi selalu memperhatikan kepentingan bersama
tanpa merugikan maupun menguntungkan sebagian pihak. Keputusan bersama dapat diambil
dalam forum diskusi terbuka sehingga
tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
Jika
pun tidak ada kesepakatan bersama yang dianggap tepat dan memuaskan maka
pemimpin dapat menghadirkan opsi-opsi yang paling mendekati
kepuasan bersama. Dalam posisi ini dibutuhkan ketegasan
dan kebijaksanaan seorang
pemimpin dengan tetap mengakomodir kepentingan para anggota. Artinya
permasalahan dalam sebuah organisasi tidak boleh dibiarkan berlarut-larut tanpa kepastian. Harus ada penyelesaian yang bijak agar permasalahan tidak membias dan berdampak negatif
terhadap kesehatan organisasi dan keutuhan
para anggota.
Kita
menyadari bahwa pada dasarnya tidak ada keputusan yang sempurna dan diterima
100% oleh berbagai pihak terkait.
Akan selalu ada ketidakpuasan pada diri anggota
dan hal ini merupakan sesuatu
yang wajar dalam organisasi. Untuk itu, menurut saya dibutuhkan perhatian seorang pemimpin secara kontinyu atau
keberlanjutan terhadap kepentingan-kepentingan para anggota yang belum terakomodir. Seorang
pemimpin tidak boleh mengabaikan kepentingan minoritas anggota. Aspirasi yang disampaikan harus diterima,
dianalisis, dan direspon dengan bijak.
Tindakan apa yang kemudian Anda ambil dan bagaimana hasilnya
Pada dasarnya
keputusan dalam setiap menyelesaikan permasalahan harus diambil. Pertimbangan-pertimbangan sebagaimana diuraikan sebelumnya harus bijaksana dan mengakomodir
setiap kepentingan anggota. Untuk itu, dalam konteks masalah ekstrakurikuler pramuka saya tetap membuat keputusan
dengan mempertimbangkan saran, masukan, dan data yang ada. Langkah pertama yang saya lakukan adalah menata ulang
struktur kepengurusan, mengajukan
proposal kebutuhan sarana dan prasarana, melakukan pembinaan emosional secara intens,
dan melaksanakan program kerja secara
aktif.
Dengan langkah
tersebut mampu membentuk
ekstrakurikuler pramuka SMA Negeri 1 Pringgarata
menjadi ekstrakurikuler unggulan di tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi,
hingga di tingkat nasional. Terakhir
sebelum pandemi Covid-19 melanda, pramuka yang saya bina berhasil mewakili
provinsi NTB berkompetisi di tingkat nasional dan berhasil meraih juara harapan II usai bersaing dengan 33 provinsi lainnya di seluruh
Indonesia dalam ajang Lomba Gugus Depan Unggul (LGU) Tahun 2019.
Perkembangan menuntut
kita untuk terus belajar hal-hal baru. Ceritakan
pengalaman Anda saat mendapatkan
masukan atau umpan balik terkait kemampuan Anda.
Kapan waktu kejadiannya? Masukan atau umpan balik
apa yang secara spesifik Anda dapatkan? Apa yang Anda rasakan saat menerima
masukan atau umpan balik tersebut
Perkembangan era digital saat ini sangat pesat. Perkembangan ini mempengaruhi sistem pendidikan di Indonesia termasuk
para guru harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan tersebut. Untuk itu
dibutuhkan upaya-upaya strategis dalam rangka meningkatkan kapasitas diri dan profesionalisme. Langkah strategis untuk pengembangan kemampuan
diri dapat dilakukan dengan
cara mengikuti berbagai kompetisi maupun pelatihan-pelatihan yang relevan
dengan bidang yang di geluti.
Saya sendiri melakukan
hal tersebut dengan cara mengikuti
Olimpiade Guru Nasional
(OGN) Tahun 2019 dan pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan seperti
kegiatan Pembelajaran
Berbasis TIK (PembaTIK) hingga level 4, mengikuti berbagai
seminar hingga tingkat
internasional, dan pelatihan lainnya secara daring/online melalui Portal
Guru Belajar da Berbagi Kemendikbud.
Dari
berbagai pengalaman mengikuti kompetisi dan pelatihan yang tela disebutkan di
atas, ada banyak masukan dan umpan
balik yang saya dapatkan. Misalnya saja dalam hal PembaTIK, saya mendapatkan kesempatan menjadi Sahabat
Rumah Belajar Kemendikbud atas prestasi mengikuti kegiatan sampai dengan level 4 (terakhir). Dalam kegiatan ini begitu banyak ilmu dan pengalaman baru yang saya dapatkan dari para ahli
dan anggota yang lainnya.
Begitu juga dengan ajang bergengsi Kemendikbud yakni OGN. Dalam ajang ini saya mendapatkan begitu banyak pengalaman
berharga sejak tahapan seleksi tingkat sekolah hingga tingkat nasional di Senayan-Jakarta. Dalam kompetisi ini juga
saya mendapatkan ilmu-ilmu baru yang
sebelumnya saya tidak pernah miliki. Hal ini menjadi kebanggaan tersendiri yang harus saya jaga dan tingkatkan.
Bagaimana cara Anda menyikapi masukan dan umpan balik tersebut untuk pengembangan diri Anda?
Pribadi
yang baik adalah pribadi yang jujur dan terbuka dengan kritik, saran dan
masukan dari orang lain. Untuk itu
saya berusaha mencoba untuk menjadi pribadi yang baik tersebut. Selama mengikuti kegiatan kompetisi maupun
pelatihan yang telah saya uraikan pada essay sebelumnya bahwa saya merasa senang dan bangga mendapatkan masukan dan
umpan balik dari orang lain. Saya
menyadari bahwa masukan dan umpan balik yang saya terima akan berdampak positif
bagi diri saya pribadi.
Sebagai
contoh, ketika dalam kegiatan PembaTIK saya diminta memperbaiki tugas
presentasi yang dianggap oleh tutor
belum tepat maka saya dengan senang hati memperbaiki tugas tersebut. Begitu juga ketika saya mengikuti OGN 2019,
ada banyak kekurangan-kekurangan yang saya miliki sejak seleksi tingkat
provinsi hingga nasional
namun saya terus berusaha mencoba
melakukan perbaikan secara langsung. Saya meyakini bahwa masukan dan
umpan balik yang diberikan orang lain kepada saya adalah bagian dari upaya peningkatan kapasitas diri dan profesionalisme saya sebagai
guru.
Selain memanfaatkan masukan dan umpan balik dalam proses pengembangan diri Anda, Hal berbeda apa yang Anda lakukan untuk mendukung proses pengembangan diri Anda? Adakah cara-cara di luar kebiasaan yang Anda lakukan dimana hal tersebut membuat Anda kurang nyaman namun mendukung proses pembelajaran Anda?
Selain memanfaatkan masukan dan umpan balik yang disampaikan kepada saya untuk pengembangan
diri, saya juga mencoba aktif dalam menguasai teknologi website/blog. Selain mengajar saya juga ditugaskan sebagai
pengelola website dan jurnalis sekolah. Dengan tugas ini saya menjadi belajar lebih dalam tentang dunia website dan
pemberitaan. Ada banyak hal dalam dunia teknologi
yang mampu meningkatkan kemampuan diri dan diterapkan dalam pembelajaran.
Selain itu saya juga memiliki website pribadi yakni edukasinfo.com yang
ternyata memiliki manfaat
yang luar biasa dalam mendukung
proses pembelajaran di kelas, seperti
menjadikan
website sebagai media pembelajaran. Dalam website pribadi tersebut saya isi
dengan materi-materi pembelajaran
yang dapat diakses oleh semua orang termasuk peserta didik. Hanya saja, aktif mengelola website dengan
mengisi konten-konten secara rutin sedikit mengganggu waktu istirahat karena kemampuan manajemen
waktu semakin berkurang. Akan tetapi hal tersebut dapat mempermudah proses pembelajaran di
kelas.
Selain
website, saya juga mencoba membangun konsep hubungan yang Friendly Relationship (bersahabat) dengan peserta didik. Konsep
ini pernah saya tulis sebagai best praktis dalam OGN 2019 dan saya tetap praktikkan dalam keseharian di sekolah
maupun di luar sekolah. Hasilnya sangat
efektif meski terkadang peserta didik secara spontan melemparkan candaan yang
di luar normalnya yang membuat
sedikit mengganggu, namun saya akui pola ini sangat efektif dalam pembelajaran di kelas. Peserta
didik semakin nyaman
dan suka dengan pelajaran yang saya ampu. Mereka lebih menghargai keberadaan
saya sebagai guru dan menghilangkan kesan siswa takut dengan guru.
Bagaimana aplikasi hasil proses pembelajaran yang Anda sebutkan di dalam pekerjaan Anda
Sebagaimana
yang telah diuraikan sebelumnya bahwa pemanfaatan masukan dan umpan balik dan hal-lain lain di luar kebiasaan dapat
mendukung proses pengembangan diri dan mendukung proses pembelajaran. Untuk itu, proses pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas menggunakan pola hubungan friendly
relationship telah mampu mempermudah pekerjaan
sebagai guru dalam mengajar dan mendidik. Proses pembelajaran yang
berlangsung dengan nyaman akan berpengaruh terhadap
semangat mengajar serta kecintaan terhadap
pekerjaan semakin tinggi.
Kualitas pekerjaan semakin baik karena proses pembelajaran yang didukung oleh aspek-aspek lainnya seperti
pemanfaatan teknologi berupa website tersebut.
Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa hasil proses pembelajaran sangat mempengaruhi kualitas pekerjaan yang saya lakukan.
Kemampuan mengelola pembelajaran dengan hasil yang baik dapat menciptakan citra pekerjaan yang semakin baik baik bagi masyarakat maupun
bagi diri sendiri.
Hasil proses pembelajaran yang baik juga mampu meningkatkan motivasi belajar dan prestasi peserta didik.
Ceritakan pengalaman Anda melakukan pengembangan terhadap orang lain (contohnya dengan guru, rekan sejawat lainnya, komunitas, tokoh masyarakat, maupun lainnya), misalnya dalam kegiatan perlombaan, riset ilmiah, mempersiapkan orang lain pada tugas dan tanggung jawab baru, atau lainnya.
Kapan waktu kejadiannya? Siapa yang Anda kembangkan?
Apa yang memotivasi Anda melakukan pengembangan tersebut?
Dalam beberapa
tahun terakhir ini saya telah melakukan beberapa
upaya pengembangan terhadap
orang lain, diantaranya:
1.
Sebagai pemateri dalam Musyawarah Guru Mata
Pelajaran (MGMP) Sosiologi di MA Anjani Lombok Timur pada Tahun 2015
2. Mengadakan event lomba pramuka tingkat Penggalang se-Pulau Lombok sebanyak 2 kali
3.
Membina dan membimbing anggota ekstrakurikuler Pramuka
SMAN 1 Pringgarat dalam ajang RCC Universitas Mataram Tahun 2018
dan berhasil sebagai Juara Umum (Piala Gubernur NTB).
4. Membina dan membimbing anggota
ekstrakurikuler Pramuka SMAN 1 Pringgarata dalam ajang Temu Aksi Galang-Tegak (Aksi GT) 2019 yang
diselenggarakan oleh Universitas
Islam Mataram dan berhasil sebagai Juara Umum (Piala
Rektorat)
5.
Membina dan membimbing anggota ekstrakurikuler
Pramuka SMAN 1 Pringgarata dalam ajang Lomba Gugus Depan Unggul (LGU) Tahun 2019 hingga tingkat nasional
mewakili provinsi Nusa Tenggara
Barat.
6.
Melakukan pengimbasan berupa bimbingan terhadap
beberapa guru di SMAN 1 Pringgarata dalam mengikuti pelatihan Asesmen Kompetensi Minimum
(AKM) 2021.
7.
Membina dan melatih
anggota ekstrakurikuler Jurnalistik SMAN 1 Pringgarata dalam ajang Jambore
Jurnalistik Siswa Tingkat SMA/MA/SMK se-NTB Tahun 2021 dan berhasil
sebagai juara I kategori penulisan berita.
Motivasi saya melakukan pengembangan tersebut murni karena ingin berbagi
pengalaman dengan orang lain,
disamping ada beberapa kegiatan yang merupakan tuntutan dari program tersebut.
Hal apa yang menjadi fokus pengembangan? Ceritakan pula cara Anda membangun kesepakatan guna mencapai hasil pengembangan yang diharapkan.
Dalam
semua pengembangan yang saya lakukan fokus pada pengembangan skill peserta
didik dan peningkatan kompetensi
bidang pendidikan untuk mendukung peningkatan profesionalisme guru. Untuk melakukan pengembangan
terhadap peserta didik maupun terhadap guru dibutuhkan kesepahaman bersama untuk mendapatkan kesepakatan. Yang paling penting
dalam pengembangan ini adalah
membuat sebuah komitmen bersama untuk maju dan berkembang di awal pertemuan. Dengan demikian, kesadaran
dari diri sendiri
akan muncul dan menjadi motivasi
untuk melakukan pengembangan secara maksimal.
Saya
meyakini bahwa sehebat apapun saya dalam mengembangkan orang lain tidak akan
berarti apapun tanpa kesadaran dari
diri orang yang dibimbing. Setelah kesepakatan tercapai maka yang tidak kalah pentingnya adalah konsistensi
dalam melaksanakan pengembangan. Ketekunan dan
keuletan dalam melakukan kegiatan harus dimaksimalkan guna mencapai
hasil yang optimal. Pada prinsipnya adalah kemauan untuk belajar dan berkembang. Seringkali kita memiliki kemampuan tapi tidak ada kemauan untuk
berkembang maka sulit untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Akan tetapi sebaliknya, meski kemampuan kurang namun
memiliki kemauan dan semangat belajar yang tingga maka hasilnya akan maksimal.
Dukungan apa saja yang Anda berikan bagi orang tersebut? Hambatan apa yang Anda temui dan bagaimana cara Anda mengatasinya? Upaya-upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mempertahankan motivasi orang tersebut?
Dalam
proses pengembangan terhadap orang lain dibutuhkan dukungan moril maupun
materil, seperti halnya yang saya lakukan. Mengelola, membina, dan membimbing sebuah kelompok
bukan
perkara mudah. Dengan karakteristik dan pribadi yang beragam dari anggota
dibutuhkan usaha maksimal
dalam upaya pengembangan. Selain itu dukungan
yang optimal sangat dibutuhkan, baik dukungan materil
maupun non-materil. Secara psikologis, para peserta pengembangan sangat membutuhkan dukungan
semangat atau motivasi dari orang lain untuk
berkembang. Mental yang kuat
juga menjadi bagian yang penting
dipupuk.
Selain itu, dalam beberapa
kegiatan tidak dipungkiri bahwa selalu membutuhkan dukungan materil
berupa pendanaan atau financial. Dukungan financial sangat dibutuhkan untuk
memenuhi biaya operasional kegiatan
tersebut. Sebagai contoh, pada kegiatan pengembangan dalam bentuk lomba tentu sangat membutuhkan biaya kegiatan. Dukungan
financial sering kali menjadi hambatan dalam melakukan kegiatan di luar
sekolah. Hanya saja selama ini mampu diatasi
dengan komunikasi yang baik dan intensif bersama
para pemangku kebijakan. Dengan komunikasi yang
baik akan selalu ada solusi penyelesaian masalah yang dihadapi, sehingga hal ini bukan
merupakan hambatan yang serius.
Menjaga
semangat belajar orang yang dibimbing sangat penting dilakukan guna mencapai
hasil yang optimal. Upaya sederhana
yang biasa dilakukan adalah terus memberikan perhatian yang intensif
dan membantu menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi selama mengikuti pengembangan. Bila perlu diberikan penghargaan bagi peserta yang serius mengikuti kegiatan.
Bagaimana hasilnya
#smpn2susut
0 komentar:
Post a Comment